Every journey always begins with one step, Semua perjalanan bermula dari satu langkah kaki ....

Selasa, 26 April 2011

Hadapi dengan Senyuman

Kenapa Aku Diuji?

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ”Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?. Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”. (Surah Al-Ankabut ayat 2-3)

Kenapa Aku Tidak Mendapatkan Apa Yang Aku Idam-Idamkan?

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. (Surah Al-Baqarah ayat 216)

Kenapa Ujian Seberat Ini?

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”. (Surah Al-Baqarah ayat 286)

Rasa Frustasi?

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”. (Surah Al-Imran ayat 139)

Bagaimana Aku Harus Menghadapinya?

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung”. (Surah Al-Imran ayat 200)

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’”. (Surah Al-Baqarah ayat 45)

Apa Yang Aku Dapat Dari Semua Ini?

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. (Surah At-Taubah ayat 111)

Kepada Siapa Aku Berharap?

“Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Ilah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal”. (Surah At-Taubah ayat 129)

Aku Tak Dapat Bertahan Lagi!

“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”. (Surah Yusuf ayat 87)

Minggu, 24 April 2011

Apa yang Seharusnya Anda Punya Agar Diterima dalam Program ke LN

Ahh, saya jadi teringat buku yang baru saja saya baca selama di dalam bus menuju kampus tadi. Setiap muslim, dalam perkaranya selalu dinaungi kebaikan. Setiap mendapatkan cobaan, ia selalu bersabar. Sabar adalah kebaikan. Setiap ia mendapatkan kenikmatan, ia selalu bersyukur. Bersyukur adalah kebaikan. Sabar dan syukur adalah kebaikan yang akan menjadi sumber amal dan pahala setiap muslim setiap hari. Indah nian menjadi seorang muslim ya. Sabar setiap mendapat cobaan dan bersyukur akan nikmat yang dirasakan. Subhanallah. Saya ingin tersenyum jadinya kalau menulis kata-kata yang seolah saya sedang mengisi kajian atau tausiah seperti ini (hehe, maaf). Belum pantas rasanya. Saya hanya suka membaca buku pencerahan atau mendengarkan kalimat inspiratif dari orang lain. Salah satu cara untuk melembutkan hati dan memudahkan menemukan makna dalam setiap perjalanan hidup ini (halah lebay ^^). Bersabar dan bersyukur lah.

Baiklah, serius mode on. Kalau tidak salah saya sudah pernah menulis mengenai mimpi, harapan, dan cita-cita minggu yang lalu dan saya sudah menerbitkannya di blog ini. Saya memang sedang belajar menulis, menulis apa saja sebisa saya. Ya, setidaknya suatu saat akan membantu saya untuk mengingat perjalanan hidup yang sudah saya lalui dan mengingatkan saya akan tanggungjawab sebagai seorang manusia untuk saling mengingatkan dan tolong menolong. Sekarang, saya ingin menulis tentang beberapa parameter penilaian atau faktor penyebab diterima tidaknya seorang mahasiswa dalam program nasional/internasional. Saya akan mencoba merangkumnya berdasarkan bukti yang saya lihat dari teman-teman saya (bukan dari saya tentunya, hehe) yang pernah mendapatkannya. Saya beberapa kali menemui teman-teman yang lolos seleksi program beasiswa ke luar negeri, student exchange, pertukaran pemuda, pelatihan, dan bermacam program penuh kompetisi dalam meraihnya. Saya ingin menulis dan membagikannya kepada teman-teman karena mungkin anda salah satu yang sering bertanya "gimana si mas tips dan triknya biar diterima?". Meskipun saya bukan orang yang pantas menguraikan apa penyebabnya (masih cethek, serius!), namun akan saya coba jabarkan sekedarnya. Penting diketahui agar setiap mahasiswa yang tidak ingin sekedar menjadi 'mahasiswa' dapat membekali diri sejak dini. Beberapa parameter penilaian sebuah lembaga atau yayasan dalam menerima seseorang mahasiswa di dalam program mereka adalah (tidak berdasarkan riset & interview, menurut penulis, harap maklum) : IPK, Prestasi, Organisasi, Kegiatan yang pernah diikuti, Bahasa inggris, Kemandirian, dan Keahlian khusus. Saya tidak mengurutkannya berdasarkan prioritas atau persentase penilaian tertinggi. Yang mana yang utama umumnya berbeda penilaiannya berdasarkan kebijakan dari yayasan penyelenggara program.

1. IPK (indeks prestasi komulatif) / GPA (grade point average)
Saya menempatkan IPK di nomer urut satu bukan berarti point ini adalah yang terpenting atau utama. Meskipun seringnya IPK bukanlah parameter penilaian yang utama (saya sepakat), namun mau tidak mau IPK adalah ukuran penilain terhadap tingkat 'keseriusan' pelamar selama masa study-nya. Umumnya, program-program pemberi beasiswa atau program presticious lainnya mensyarakatkan IPK lebih dari 3. Semakin tinggi IPK anda, semakin baik, meski tidak menjadi jaminan anda bisa diterima di program yang anda impikan. Saya sudah sering bertemu dengan mahasiswa ber-IPK selangit (hehe) dan menurut kaca mata saya, mereka memang 'serius' dalam belajar. Indeks prestasi umunya menjadi patokan untuk melihat sejauh mana kualitas akademik dan keseriusan anda dalam belajar. Oleh karenanya, untuk memudahkan anda diterima dalam program tertentu, amankanlah indeks prestasi akademik anda di level 3. Apalah arti IPK selangit jika anda tidak pernah berpartisipasi dalam kegiatan kompetisi maupun organisasi. So, simak nomer dua di bawah ini.

2. Prestasi (Achievement)
Prestasi menurut saya maknanya luas. Penafsiran mengenai prestasi tidak hanya sebatas memenangi kejuaraaan tertentu. Prestasi menurut saya adalah ketika anda merasa bangga dengan sesuatu yang berhasil anda raih. Sesuatu yang anda raih dengan perjuangan keras, sesuatu yang membuat hidup anda berubah, atau bahkan sesuatu yang membuat anda merasa spesial. Semuan itu menurut saya adalah prestasi. Prestasi adalah kebanggaan dan kepuasan. Anda bisa menyebut kelahiran anda di dunia ini dari kedua orang tua anda adalah prestasi, anda juga dapat menyebut diterimanya anda di sebuah perguruan tinggi tertentu adalah prestasi, prestasi juga bisa di sematkan pada anda yang sudah berhasil mengalahkan rasa takut anda akan sesuatu. Prestasi tidak sebatas menjuarai kompetisi atau pun ber-IPK tinggi. Namun, pada konteks ini prestasi yang diinginkan oleh yayasan atau organizer program biasanya adalah prestasi yang terukur dan mendapatkan pengakuan oleh kebanyakan orang. Umumnya yayasan akan menerima claim bahwa anda berprestasi jika anda mempunyai bukti riil akan hal tersebut. Bukti riil itu umumnya dalam bentuk sertifikat. Sertifikat prestasi bukan hanya dihasilkan dalam (sekali lagi) kegiatan kompetisi, melainkan bisa dari program yang lain, misalnya kegiatan voluntery, sosial, event, atau posisi di organisasi. Perbanyaklah berkompetisi dan mengikuti banyak kegiatan prestatif agar posisi tawar anda di mata tim seleksi menjadi lebih tinggi. Biasakan diri anda sejak dini untuk mengikuti berbagai macam program prestatif, khususnya sejak anda menjadi mahasiswa baru. Ingat kembali, prestasi tidak hanya ketika anda menjadi juara dalam kompetisi menulis, olahraga, atau seni budaya saja. Jangan kuatir, jika anda masih merasa belum mempunyai prestasi yang membanggakan dan memuaskan, simak nomer 3 ini yang mungkin bisa mendongkrak daya tawar anda.

3. Organisasi
Pengalaman berorganisasi umumnya selalu disyaraktkan oleh setiap program presticious di Indonesia. Bahkan, katanya selalu ditanyakan dalam setiap interview. Nyatanya mungkin memang demikian. Saat saya lolos ke tahap interview beasiswa belajar bahasa inggris di US, interviewer menanyakan hal itu kepada saya. Di setiap formulir pendaftaran program beasiswa atau student exchange maupun yang sejenis, pelamar umumnya harus mencantumkan pengalaman organanisasi didalamnya. Mengapa pengalaman organisasi dianggap penting oleh yayasan penyelenggara program?menarik untuk dijawab, dan saya yakin anda semua tahu jawabannya. Pengalaman organsisasi seseorang secara tidak langsung mencerminkan tingkat pemahaman tentang manajemen, kepemimpinan, kemampuan bekerja dalam tim, dan tingkat sosialisasinya. Organisasi melatih seseorang terbiasa dengan 'masalah', berpikir cara memecahkannya, dan bekerja di lingkungan yang dinamis. Itulah beberapa manfaat organisasi. Pun, posisi anda dalam organisasi dapat membantu anda mendongkrak daya tawar dan nilai anda di hadapan para tim penyeleksi. Semakin tinggi posisi anda, semakin besar organisasi anda, semakin besar dampat sosial dan manfaat dari organisasi anda, semakin mudah para penyeleksi menempatkan anda sebagai prioritas pelamar yang akan diterima. Terkadang pengalaman organisasi dapat menolong anda karena mungkin prestasi anda yang pas-pasan. Idealnya adalah anda ber-IPK tinggi, mempunyai prestasi, dan mempunyai pengalaman organisasi yang baik. Faktor lain yang dapat membantu anda diterima di program presticious adalah kemampuan berbahasa asing.

4. Kemampuan berbahasa Inggris
Untuk program ke luar negeri, penguasaan bahasa inggris umumnya mutlak dibutuhkan. Kebanyakan kualifikasi yang disrayatkan oleh yayasan penyelenggara program adalah mengenai point ini. Tingkat kemampuan penguasaan bahasa inggris tergantung dari jenis program yang ingin anda ikuti. Program seperti conferensi, debat, atau program yang lain yang membutuhkan penguasaan bahasa inggris tingkat tinggi umumnya mensyaraktan TOEFL dalam score yang tinggi pula. Tidak hanya kemampuan dalam berbicara saja yang harus dipenuhi, melainkan juga kemampuan dalam menulis dan membaca. Program ke luar negeri mengharuskan pelamarnya untuk melengkapi formulir pendaftaran dalam bahasa inggris. So, your english ability both speaking and writing is very required by the foundation that will be help you accepted in the program. Selain itu, program ke luar negeri seringnya menginterview calon penerima program dalam bahasa inggris. Mau tidak mau, anda harus menguasai hal yang satu ini. Point pendukung lainnya yang dapat membantu anda diterima dalam program presticious adalah keahlian khusus dalam hal tertentu, simak nomer 5 dibawah ini.

5. Keahlian/ketrampilan khusus
Umumnya point ini adalah penunjung, namun tidak menutup kemungkinan anda bisa diterima dalam program ke luar negeri karena anda mempunyai keahlian unique yang tidak dimiliki orang lain. Memang tidak semua orang dilahirkan mempunyai ketrampilan yang khas. Mungkin ini semacam talenta bawaan lahir. Namun saya yakin, setiap anda pasti mempunyai kemampuan ini meskipun tidak selalu dalam bentuk yang terlihat. Contoh ketrampilan terlihat misalnya memainkan alat musik, olahraga, menari, menulis, dan lain sebagainya. Contoh kemampuan tidak terlihat misalnya mampu membaca perasaan orang lain, memahami karakter orang lain, mampu menjadi pencair suasana, penganalisa dan pemecah masalah yang handal dan masih banyak lagi. Kemampuan ini semua perlu anda tulis dalam formulir pendaftaran. Biasanya formulir pendaftaran akan menanyakan alasan anda ingin mengikuti program tersebut dan alasan mengapa anda layak diterima. Itulah saat yang tepat bagi anda untuk mempromosikan diri anda sendiri. Namun, dengan satu syarat terlebih dahulu yaitu anda sudah mengenal dengan sangat baik kelebihan dan kekurangan diri anda. Karenanya, kenalilah diri anda lebih dalam.

6. Kemandirian
Saya hampir saja lupa menuliskan point ini. Bukti yang saya lihat, beberapa teman saya diterima dalam program ke LN karena selama kuliah mereka juga bekerja atau mempunyai usaha sendiri. Ini menjadi point penilaian lain karena anda dianggap mempunyai manajemen waktu yang baik dan tingkat kemandirian yang tinggi. Karena anda tidak sekedar menggantungkan diri pada orang tua, melainkan anda dapat membiayai hidup dan kuliah anda sendiri atau setidaknya meringankan beban kedua orang tua. Tim penyeleksi pasti akan memberikan penghargaan dan apresiasi khusus kepada anda yang mempunyai kelebihan ini.

Beberapa point diatas adalah contoh parameter penilaian saat anda ingin diterima di program yang anda inginkan. Semakin presticious, bergengsi suatu program, akan semakin banyak pelamar yang mendaftar, akan semakin ketat persaingannya, sehingga kualifikasi peserta yang akan diterima pun semakin tinggi. Persiapkanlah diri anda sejak dini untuk hal itu. Tingkatkanlah kapasitas diri agar anda dapat masuk dalam kriteria peserta program tersebut. Meskipun tidak dapat mendekati kondisi ideal atau tidak semua parameter dapat dipenuhi, setidaknya berusaha membuat diri sendiri mendekati ideal dan mempunyai beberapa parameter yang dapat diperhitungkan adalah jauh lebih baik. Point mana yang ingin anda tonjolkan?Selanjutnya terserah anda. Selain beberapa point diatas sebagai persyaratan teknis yang harus anda persiapkan, yang tidak kalah penting adalah persiapan non-teknis seperti kepercayaan diri dan keyakinan bahwa anda akan diterima di program yang anda inginkan. Tetap sehat dan semangat.

Wallohualam,

Panca DP
Newman Library, Sunday 24 April 2011, 02.35 pm

Rabu, 20 April 2011

"Every journey begins with one step"

Kalimat luar biasa yang saya baca dari novel "Maximum Ride", novel karya novelis ternama USA James Peterson. Setiap perjalan memang selalu di awali dari hanya satu langkah kaki. Sepanjang apapun perjalanan itu, siapapun orangnya, sehebat apapun dirinya, pasti akan memulainya dari satu hentakan kaki. Sekelumit perasaan haru menggelayuti hati ini sesaat setelah membaca kalimat itu. Mengesankan. Saya semakin meyakini bahwa mimpi sebesar apapun pasti akan tercapai dengan terus melangkahkan kaki menuju impian itu. Terus bersabar melangkah satu demi satu. Mimpi besar ibarat jalan yang panjang dan berliku, dibutuhkan waktu yang lama dan langkah kaki yang banyak untuk sampai di tujuan. Bersabar dan terus berusaha melalui setiap liku perjalanan hingga sampailah di titik yang didambakan. Satu hal lagi, setiap harapan dan keinginan, atau dalam hal ini bisa dikatakan sebagai tujuan perjalanan bermula dari sebuah hal yang tidak nyata alias abstrak. Atau dalam bahasa lain, semua tujuan yang diinginkan bermula dari pikiran. Sebelum kita memutuskan untuk menuju tujuan yang kita inginkan, kita terlebih dahulu mempunyai bayangan atau impian tentang tujuan itu. Setelah kemudian bayangan tentang tujuan ada didalam otak, maka kita akan berusaha untuk merealisasikan atau mewujudkannya. Dalam bahasa saya, saya sebut sebagai "proses realisasi mimpi". Sadar atau tidak kawan, sejatinya hidup kita semuanya bermula dari hal yang sebatas angan-angan. Angan-angan, atau boleh lah kebanyakan orang menyebutnya sebagai mimpi dan cita-cita, membawa kita kedalam usaha untuk mewujudkannya. Saya sangat tersentuh saat dan setelah melihat film yang luar biasa karya anak bangsa: "Sang Pemimpi". Film yang diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Andre Hirata itu membawa pesan yang mendalam mengenai kekuatan mimpi. Mimpi terlihat terlalu besar, konyol atau 'immpossible' namun justru dengan kekuatan usaha dan kesabaran mimpi dapat tercapai. Yaa, semakin tegaslah bahwa mimpi adalah awal dari realisasi. Mimpi yang akan menggerakan langkah kaki menelusuri jalan berliku untuk mencapai harapan dan cita-cita. Mimpi yang akan terus membuat semangatmu terasa ada, mimpi yang akan menguatkanmu didalam perjalanan panjang itu, mimpi yang akan meyakinkanmu untuk terus bertahan, mimpi juga lah yang akan membuatmu menangis saat perlahan dan pasti tanganmu akhirnya menggapai cita dan harapanmu. Bermimpilah, jangan berhenti, sampai akhir detik mu hidup didunia ini.

Saya teringat memori indah dan yang seringnya memilukan (hehe) saat saya bersekolah di sekolah menengah pertama. Kemudian karena alasan non teknis saya melanjutkan pendidikan di sekolah kejuruan di kota yang sama. Saat saya di berada di awal sekolah di SMK, seperti mungkin pelajar kebanyakan waktu itu, saya belum mempunyai gambaran sedikitpun mengenai mimpi dan cita - cita. Entahlah, saya sudah lupa di awal perkenalan saya di depan kelas, jenis pekerjaan atau profesi impian apa yang saya sampaikan kepada mereka saat perkenalan. Saya bahkan tidak lagi mengingatnya. Ternyata Allah memberikan jalan kepada saya untuk melanjutkan sampai ke perguruan tinggi. Sebelumnya, saya tidak pernah membayangkan bahwa saya akan sampai di level ini, karena keinginan itu muncul spontan saat saya di pertengahan kelas 3. Saya tidak mengira. Kemudian, saya mengenal banyak tipe manusia di kampus, dan wawasan saya pun terbuka. Semenjak itu saya semakin mengenal esensi kata 'mimpi'.

Sampai hari ini, mimpi bagi saya tidak berubah arti dan maknanya, namun justru semakin berkembang luas sehingga membuat cara pandang saya kepadanya lebih bijaksana dan indah. Apakah mimpi yang kita harapkan selalu dapat terwujud?jawaban anda pasti lah tidak selalu. Ya, saya pun semakat dengan pendapat anda dan mungkin kebanyakan orang. Mimpi tidak akan selalu persis terwujud seperti apa yang diharapkan. Rencana yang dibuat untuk meraih dan mewujudkan mimpi itu belum tentu berjalan mulus. Kaki yang sudah diayunkan, jalan yang sudah diketemukan, belokan jalan yang sudah diketahui, dan tujuan yang sudah ditentukan, belum tentu semuanya akan di lalui saat ayunan langkah kaki semakin jauh meninggalkan garis permulaan. Pada saat langkah kaki menelurusuri jalan yang sudah ditentukan, seringkali rintangan dan hambatan menghalangi (apapun itu bentuknya) sehingga rute perjalanan yang sudah tercatat jelas di peta harus berubah. Belokan yang sudah diperhitungkan akan muncul di ujung jalan itu, belum tentu akan dilewati karena tiba - tiba ayunan langkah kaki ini harus melewati tikungan yang lain. Bahkan, tujuan yang sudah di depan mata harus sirna dan justru berubah menjadi tujuan lain yang belum tentu di senangi. Atau mungkin selama perjalanan itu, langkah demi langkah kaki tersesat hilang entah kemana. Pasti anda dan saya pernah mengalami hal itu bukan?

Memang benar, mimpi tidak akan pernah selalu seperti apa yang diharapkan, namun bagi anda yang masih percaya akan kekuatan Sang Maha Pembuat Mimpi dan Harapan, maka anda harus yakin bahwa IA tidak akan pernah tidur dan menutup mata kepada makhlukNYA. DIA akan selalu ada bagi makhlukNYA yang selama perjalanan memuji namaNYA dan berdoa kepadaNYA agar bisa sampai di tujuan. IA tidak selalu memberikan petunjuk persis seperti jalan yang ingin dilewati, namun IA pasti akan membawa kita sampai di tujuan yang diimpikan. Jikalau tidak pernah sampai di tujuan yang diimpikan, IA pasti memberikan tujuan lain yang jauuhhhhhhh lebih baik dari tujuan awal kita. Percayalah. Seperti yang sudah DIA janjikan bahwa "sesuatu yang buruk menurut kamu boleh jadi ia lebih baik untukmu, dan DIA lah SANG MAHA MENGETAHUI". Pasti, mimpi akan terwujud suatu saat, entah dengan jalan yang sama atau berbeda, entah dengan seratus langkah atau pun berjuta-juta langkah, entah dengan mimpi yang sama atau pun dengan mimpi yang berbeda namun yang lebih baik. Percayalah. Yakinlah. Berusahalah. Bersabarlah. Berdoalah.

Di sisi lain, pada saat menempuh perjalanan berliku, curam, terjal, dan tajam seringkali mata ini tidak kuasa untuk melihat orang lain yang sedang menempuh perjalanan yang sama seperti kita namun di jalur yang berbeda. Sesering itu pula, mata kita melihat kondisi tetangga kita dan kemudian melihat kondisi perjalanan kita sendiri. Munculah bermacam pembandingan diantara keduanya (saya dan anda, saya dan dirinya, saya dan mereka, dst). "Kenapa ya dia enak banget dapet ********", "ihhh, keren banget ya dia diterima di **********", "coba kalo aku bisa seperti dia, pasti aku bakal *******), "kenapa si aku diterima di sini, enggak di sana seperti dia", dst., dst., dan dst. Mungkin anda salah satunya?(semoga tidak. Tidak terkecuali yang menulisnya, hehe). Mungkin begitulah sifat kodrat manusia. Mungkin, saya kurang tau, saya belum pernah belajar antropology soalnya. Yang saya katakan di paragraf atas sana bahwa pemahaman saya tentang mimpi tidak berubah namun berkembang dan bertambah adalah karena ini : 'setiap orang mempunyai jalan mimpi nya masing-masing'. Tidak usah gelisah, khawatir, apalagi iri dengan tetangga anda. Jika anda sama persis diterima di jurusan yang sama atau universitas yang sama seperti tetangga anda itu, apakah anda yakin anda akan menjadi orang bermanfaat?(belum tentu). Permisalannya banyak sekali. Mimpi setiap orang pasti berbeda-beda atau mungkin juga ada yang sama, proses mencapainya pun pasti berbeda-beda atau mungkin pula ada yang sama. Oleh karenanya, proses {dan} mencapai mimpi anda (sendiri) tidak harus sama seperti orang lain, karena apa?karena anda sudah mempunyai jalan sendiri. Namun bisa saja, belokan, tipe jalan, pemandangan, perlengkapan yang di gunakan sama seperti yang di alami oleh orang lain. Tidak ada salahnya belajar dari pengalaman perjalanan orang lain. Belajar dari siapa saja, temukan semangat dan petik pelajaran dari perjalanannya.

Perjalanan mencapai mimpi, cita, dan harapan dimulai dari satu langkah kaki, kemudian satu langkah kaki saling bergantian melahap permukaan jalan, terus berjalan menelusuri belokan-tanjakan-turunan, melihat berbagai pemandangan, titik keringat bermunculan, nafas tersengal lelah, namun akhirnya semuanya akan terbayar setelah melihat titik diujung mata: impianku sudah dekat. Akankah mimpi anda sama setiap saat?tentu tidak. Karenanya, teruslah bermimpi, raihlah bermacam mimpi yang anda punya. Jangan berhenti setelah anda meraih satu mimpi anda. Perjalanan meraih mimpi yang lain masih panjang kawan. "Semuanya diawali oleh mimpi, akan berakhir seperti mimpi, oleh karenya teruslah bermimpi".

Perjalanan saya menuju laboratorium Aquaculture Centre dari Fox Street :



Sedalam rasa didalam hati, ingin aku katakan kepada diri
Sebesar rasa di dalam hati, ingin aku katakan kepada diri
Kau lebih dari indah..........melebihi rasa didalam hatiku
Mimpi akan mengawali semua perjalanan
Menemani dan menghiburku........


Panca DP
Keentwood Dr, 1105
Kamis, 21 April 2011
09.51 p.m.

Sabtu, 16 April 2011

Peradaban Besar : Pasti ada Masa-nya.


Bismillahirrohmanirohim....

Ya Allah ampunilah dosa hamba-MU yang sering kali alpha menyebut namaMU dan bersyukur kepadaMU. Seringkali manusia ini tidak menyadari bahwa sejatinya dibalik semua yang terjadi pada dirinya, ada peran besar MU atas semua itu wahai Sang Maha Penunjuk Jalan. Setelah matahari bersinar terik, KAU ganti dengan malam yang gelap dan dingin agar manusia beristirahat. Setelah hujan deras disertai kilat dan petir, KAU ganti dengan keindahan pepohonan hijau yang tumbuh karena rahmat hujan dariMU. Setiap perkara pasti diawali sebuah sebab dan akan berganti dengan perkara yang lain. Tiada asap kalau tiada api. Semua hal yang terjadi didunia ini bersumber dari sebuah sebab. Sebab yang ENGKAU rancang dengan sangat indah. ENGKAU mengatakan bahwa siapa yang berdoa kepadaMU dan berusaha agar 'peristiwa' yang diinginkan manusia terjadi maka ENGKAU akan memberikan jalan dan membuat 'peristiwa' itu terjadi. Peristiwa yang terjadi pada diri manusia tidak akan pernah lepas dari sebab yang dilakukannya di masa yang lalu. Baik atau buruk. Berdoa, berusaha, sabar, atau justru menyalahkan dan menentang Sang Maha Pengabul Doa. Atau mungkin peristiwa yang terjadi pada diri manusia adalah ujian yang diberikan Sang Maha Penguji Iman?IA ingin melihat sedalam mana rasa syukur manusia atas peristiwa yang manusia alami atau sejauh mana sabar yang manusia itu miliki. Subhanallah, ALLAH swt tidak akan pernah memejamkan mata, menutup telinga, dan memalingkan muka atas doa dan usaha yang dilakukan manusia di bumi ini. Doa dan usaha yang semata-mata hanya ditujukan kepada Sang Maha Kuasa. Berdoalah, berusahalah sampai titik yang tidak terlihat diujung penantianmu, karena Allah swt, pasti akan mendengarmu, membalas doamu, dan mengusap wajahmu yang dibasahi air mata itu dengan kehangatan kasih sayangNYA. Bersyukurlah, sambutlah usapan hangat kasih sayangNYA dengan senyuman penuh kehormatan. Tunduklah kepada Raja Manusia.

Peradaban hebat yang pernah tercatat di tinta sejarah manusia terus berputar, silih berganti menguasai dunia dan menjadi cermin kemajuan dunia. Dari buku dan catatan sejarah para leluhur manusia beribu-ribu tahun yang lalu menunjukan akan bukti itu. Peradaban manusia terus bergulir bak roda yang tak terbendung, berputar kadang diatas dan kadang dibawah. Sejarah mencatat bahwa ada beberapa peradaban besar yang pernah muncul di muka bumi. Mereka menguasai dunia dan manusianya. Maju dengan kesejahteraan rakyatnya, ilmu dan pengetahuannya, karya teknologinya, dan keindahan karya sastranya. Sejarah mencatat itu, bahkan peninggalan mereka masih ada sampai di era teknologi seperti sekarang ini. Berilah contoh peradaban Yunani, Romawi, Mesir, Persia dan Islam. Kelima peradaban itu pernah menguasai dunia di masanya. Belum ada dari kelima peradaban itu yang untuk ke-2 kalinya menguasai dunia. Kelima peradaban itu bertahan cukup lama dan menanamkan nilai - nilai kepada manusia di seantero dunia. Namun, pada ujung titik peradaban itu, mereka digantikan dengan peradaban lain. Dan sekarang ini, saat saya menulis tulisan ini, peradaban apakah yang menguasai dunia?ya, Anda sudah tahu jawabannya. Sebuah peradaban hebat pasti ada masanya, muncul dan tenggelam. Bersabarlah dan teruslah berjuang untuk kejayaan peradaban yang engkau yakini. Salah satu kunci menjadi peradaban besar yang kemudian menggantikan peradaban yang lain adalah belajar dari peradaban yang sudah maju. Begitulah bukti sejarah menunjukan kepada manusia setelahnya.

Belajar dari peradaban yang lebih maju dan kemudian mengambil manfaatnya.

Saat aku melihat video ceramah seorang professor di salah satu website universitas Rusia tentang intercultural study, aku memahami satu hal bahwa setiap budaya yang ada di masyarakat timbul tidak hanya dari kata/komunikasi, melainkan dari 'gambar' yang didapat karena melihat orang lain. Aku sering bertanya-tanya, bagaimanakah proses terbentuknya budaya atau kebiasaan manusia di sebuah daerah dapat terjadi. Kenapa di salah satu daerah tertentu, masyarakatnya mempunyai karakter yang berbeda dari masyarakat di daerah lain. Ada yang disiplin dengan peraturan yang telah dibuat, ada juga yang menganggap peraturan dibuat untuk dilanggar. Ada didaerah tertentu yang sangat menghargai waktu namun ada juga didaerah lain yang menganggap waktu tidak akan pernah berakhir. Ada di daerah tertentu yang sangat menghargai individualisme dan privasi, namun ada juga didaerah lain yang menginginkan adanya kebersamaan satu sama lain. Apa yang menyebabkan semua itu terjadi.

Budaya terbentuk karena kebiasaan masyarakatnya. Contoh yang diperoleh dari pendahulunya yang dijadikan landasan dalam melakukan kebiasaannya itu. Kebiasaan pun dapat berubah seiring berjalannya waktu karena setiap saat pasti ada perubahan generasi. Perubahan budaya ataupun kebiasaan didalam masyarakat yang terjadi dapat mengarah kepada perubahan menuju budaya yang 'baik' ataupun budaya yang lebih 'buruk'. Seperti bahasa sehari - hari dalam masyarakat dari tahun ke tahun mengalami perubahan meskipun sudah ada pelajaran bahasa di setiap sekolah. Bahasa semakin berubah dari generasi ke generasi, berkembang, semakin banyak kosakata baru yang digunakan. Manusia berperilaku seperti pendahulu, mereka mencontoh orang tua dan masyarakat disekelilingnya. Contoh tersebut diantaranya adalah berupa bahasa, cara berkomunikasi, bahasa tubuh, nilai yang diyakini, dan lain sebagainya. Seringkali bahasa atau kata-kata tidak cukup kuat untuk membentuk sebuah budaya. Karena manusia akan mencontoh perilaku dan kebiasaan yang ia lihat sehari - hari didalam masyarakatnya.

Membentuk sebuah kebudayaan yang baru, yang lebih baik harus diawali dari generasi baru yang sadar akan pentingnya perubahan menuju budaya yang lebih baik. Tauladan dan contoh kepada orang lain atau masyarakat jauh akan lebih kuat pengaruhnya melalui perbuatan. Contoh konkret dan real di dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya teori yang dipelajari di sekolah namun tidak dilaksanakan. Proses pembentukan karakter manusia yang ingin diubah menuju pemahaman budaya yang lebih baik adalah melalui teladan orang tua dan keluarga. Usaha yang keras dari sebuah keluarga untuk menanamkan nilai budaya yang baik kepada anak akan mengalami kegagalan jika lingkungan masyaralat di sekitar anak itu memberikan contoh yang bertolak belakang. Misal, di keluarganya, orang tuanya selalu memberikan contoh untuk mengatakan "terimakasih" kepada siapapun yang telah membantunya. Namun, sering ia berinteraksi dengan orang lain, hal itu tidak dilakukan karena orang lain selain didalam keluarganya tidak mengatakan kata itu. Masyarakat pun mempunyai peranan yang sangat besar dalam membentuk karakter dan budaya seseorang manusia. Masyarakat yang brutal dan pemarah akan menghasilkan bayi atau generasi muda yang brutal dan pemarah. Masyarakat mempunyai posisi yang sangat penting dalam membentuk generasi baru.

Membentuk peradaban besar diawali dari sebuah kesadaran akan pentingnya perubahan ke arah kemajuan, kemudian mengimplementasikan dikehidupan sehari-hari. Ujungnya menjadi kebiasaan yang membudaya. Kemudian kebiasaan itu dicontoh oleh generasi baru yang dilahirkan. Mungkin proses itu tidak mudah, merubah nilai (value) didalam masyarakt mungkin akan sulit, dan barangkali prosesnya akan sangat lama. Tidak bisa jika hanya satu orang. Budaya dan nilai yang baik dipertahankan, sedangkan yang buruk perlahan dibuang dan digantikan.

Teriring munajat doaku setiap hari. Musim semi yang indah :




Wallohualam,

Blacksburg, VA
Keentwood Dr, 1105, 24060

Panca DP





Senin, 11 April 2011

Akankah Matahari Menemukan Matahari

Kedua kakinya mengayun cepat menelusuri jalan besar itu. Sambil sesekali melihat jam tangan yang melilit di tangan kirinya, dia menyenandungkan lirih sebuah lagu. Headset putih bertuliskan 'Samsung' menelusup di dalam lubang telinganya. Dia berjalan sambil mendengarkan lagu. Terlihat sepertinya dia sangat terburu - buru. Pria dengan kaos oblong warna oranye, celana panjang jeans, dan sandal terus berjalan sambil memegangi lengan tas punggung yang dia bawa. Pria bertubuh tidak lebih dari 170-an cm itu mungkin berumur sekitar 20 an tahun. Belum terlalu dewasa bagi ukuran pria. Wajah yang sayu dan hambar tersirat dari kedua mata pria itu. Entah apa yang sedang dia pikirkan. Di persimpangan jalan ia berbelok ke kiri, kemudian menghilang diantara rapatnya gedung bergaya klasik itu.
Kemudian: ...........................

Mungkinkah jika suatu saat nanti bintang akan menemukan matahari?
Peristiwa berbagai peristiwa yang terjadi sering kali membawa kerinduan sekaligus pertanyaan
Kerinduan akan sebuah fakta dan bukti
Ketidaktahuan dan ketidakmampuan memahami masa depan
Yang sebenarnya, kata kebanyakan orang, masa depan bisa saja dilihat hanya dari selembar kertas bertuliskan nama-nama bintang
Hanya dari satu lembar kertas? ayolah!

Mungkinkah suatu saat nanti matahari bersinar diantara bertaburnya bintang di malam hari?
Seperti yang bintang lakukan dengan mudah ketika malam hari datang
Bersama bulan, ia membantu bumi menemukan cahayanya
Ia akan selalu setia menemani bulan, begitu pun bulan menantikan kedatangannya
Saat tiba awan mendung menutupi langit, keduanya menghilang
Keduanya teman seperjuangan, saling membutuhkan
Indah nian melihat keduanya seperti itu setiap malam
Dalam kamus hidupnya, mungkin bulan tidak mengenal 'kesendirian'
Yang ada hanyalah 'kebersamaan'

Mungkinkah matahari akan menemukan teman saat siang datang?
Saat tugasnya tiba untuk menyinari bumi?
Apakah dan bagaimanakah jika ada dua bintang di siang hari yang memberikan sianarnya kepada bumi?
Sinar matahari dan sinar temannya matahari
Mungkinkah bumi akan semakin senang jika semakin terang?
Atau justru
Tidak akan ada lagi salju di negara 4 musim itu?
Entahlah........
Kasian dia, matahari selalu sendiri meski setiap hari ia harus memberikan sinarnya kepada bumi bahkan setiap saat harus memberikan sinarnya kepada bulan agar dimalam hari bumi tetap terang, dan bintang pun tidak kesepian

Jika saja ada dua matahari


*) saat kau merindukan matahari, jangan nantikan ia di siang hari, namun kejarlah ia di belahan bumi yang lain. Karena sinar matahari tidak akan pernah padam.

Minggu, 10 April 2011

Big Event

Setelah bersih-bersih diri sebentar, kemudian sholat, minum susu dan sedikit 'ngemil' makanan ringan, aku nyalakan laptopku yang seperti biasa terbaring tidak bernyawa diatas meja kerjaku. Aku duduk diatas bangku mungil yang selama ini menemami segala aktifitasku didalam kamar, terutama selama aku sibuk dengan homework, essay, browsing, dan menulis. Nyaman sekali rasanya badan ini setelah duduk dan merebahkan punggung didepan punggung kursi. Rasa pegal di sekujur kaki dan badan akibat aktifitasku yang sangat melelahkan dihari ini terasa hilang dan terobati. Aku membuka blog dan membaca beberapa coretan didalamnya, seketika keinginan menulisku timbul setelah beberapa hari ini mungkin terasa sedikit hambar. Apalagi hari ini aku mempunyai topik cerita yang sangat menarik untuk aku abadikan. Hari ini, Sabtu 09 April 2011 aku mengikuti kegiatan "Big Event", semacam acara pengabdian masyarakat dari mahasiswa Virginia Tech kepada penduduk disekitar kota Blacksburg. Aku juga bermain basket dan tenis meja di hari ini hingga larut malam dengan saudara - saudara dari Indonesia. Karenanya, aku bilang hari ini: "wiiiuhhhfff melelahkan" sekaligus menyenangkan dan tak terlupakan.

Virginia Polytechnic and State University mempunyai semacam slogan atau motto "UT PROSIM" yang artinya "That May I serve". Tulisan motto "Ut Prosim" terukir sangat jelas di atas nama universitas ini di jembatan besar Newman Library dan juga terukir di mahkota cincin alumni Virginia Tech (Setiap alumni mahasiswa VT saat upacara wisudanya diberi cincin khas VT sebagai tanda bahwa mereka saling terikat sebagai satu almamater). Aku kurang begitu tahu sejarahnya slogan ini, namun kalau dilihat dari namanya kemungkinan berasal dari bahasa yunani. Dari terjemahan bahasa inggrisnya, aku simpulkan sendiri bahwa itu adalah semacam slogan bahwa VT adalah kampus yang memberikan pelayanan, pelayanan kepada siapa dan apa saja mungkin. "Big Event" adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh VT dan diorganisasikan oleh Student Government (semacam BEM KM) yang bertujuan untuk memberikan pelayanan sosial kepada setiap masyarakat yang membutuhkan bantuan, seperti mengecat rumah, membersihkan halaman dan rumah, memotong pohon dan rumput, serta segala aktifitas sosial lainnya. Acara ini terbuka bagi seluruh mahasiswa VT. Satu lagi yang aku tahu dari budaya akademik di USA adalah pentingnya kegiatan 'voluntery' atau 'community service'. Setiap pelajar di USA harus pernah terlibat dalam acara-acara pelayanan masyarakat sebelum lulus. Wajib bagi seluruh pelajar USA. Kata 'volunter' sangat terkenal dan membudaya di sini. Aku mengetahui satu hal lagi dari kelas english ku bahwa setiap orang USA sangat suka beramal (charity), hampir lebih dari 80% orang USA melakukannya. Lumayan juga untuk dicontoh.

Setelah registrasi di kampus LCI, kami beramai-ramai menggunakan van (mobil besar) menuju ke Drill Field (lapangan besar dipusat kampus). Kami harus mengikuti acara 'opening ceremony' Big Event dilapangan besar ini, kemudian mengambil T-shirt, perlengkapan kerja, dan peta lokasi dimana kami akan melakukan aktifitas 'voluntery' kami. Ternyata sudah banyak sekali manusia di lapangan Drill Field. Berbagai macam warna baju yang mereka kenakan, namun perlahan-lahan warna itu melebur menjadi satu, yaitu putih. Karena semua memakai T-shirt putih Big Event. Opening ceremony di awali oleh sambutan President Student Government, President VT, dan sepertinya perwakilan dari pemerintahan kota. Ada lebih dari 6 ribu volunter dalam acara ini, luar biasa. Tidak heran jika lapangan penuh dengan lautan manusia. Kami dibagi kedalam kelompok kecil yang nantinya akan mendapatkan tugas yang berbeda. Kami mendapatkan 4 pengaruk sampah, tidak diminta pun aku sudah membayangkan nantinya aku akan membersihkan suatu tempat yang kotor. Kami mendapatkan lokasi di Christianburg, tetangga kota Blacksburg yang berjarak mungkin sekitar 10 menit menggunakan mobil. Setibanya dilokasi, seorang nenek tua menyambut kami dengan ramah. Beliau lah yang meminta bantuan kepada kami untuk membersihkan dan merapikan halaman rumahnya dari segala bentuk pemandangan yang tidak menyedapkan. Siap Nek, akan kami laksanakan.

Aku bekerja dengan sangat senang bersama teman-teman Indonesia yang lain dan bersama dengan beberapa mahasiswa dari negara lain, seperti Kolombia, Arab, Jepang, Madagaskar, dan China. Tentu saja ditemani oleh professor kami dari LCI, orang amerika asli. Sehingga tidak mengherankan jika selama kami bekerja membersihkan halaman, canda tawa pasti terdengar. Aku mencoba mengobrol dengan teman-teman satu group ku yang berasal dari negara lain. Aku menanyakan banyak hal tentang negara dan kebudayaan mereka. Bagian yang paling lucu adalah ketika kami saling berbagi mengenai bahasa masing-masing, sangat menggelikan karena seringkali kami sulit dan salah dalam mengucapkan kata dalam bahasa negara lain. Belajar mengenai kebudayaan dan bahasa sekaligus berinteraksi dengan orang dari negara lain ternyata sangat menarik. Kadangkala banyak hal yang aneh dan sangat berbeda dengan yang ada di negara sendiri. Kami menggaruk tumpukan daun-daun di sekitar rumah dengan penggaruk, kemudian membuangnya ke tempat sampah. Daun berwarna coklat yang hampir busuk itu ternyata adalah daun pohon "Mapple", pohon yang sangat terkenal karena daunnya dijadikan sebagai logo bendera Kanada. Satu hal lagi yang aku ketahui, di daratan Amerika dan Kanada, semuanya ditumbuhi pohon Mapple. Rasa capek bekerja di halaman hingga celana kotor tidak terasa menjadi beban karena kami melakukannya dengan gembira. Tidak terasa sudah hampir 3 jam pekerjaan yang kami lakukan akhirnya selesai. Setelah makan snack, berfoto bersama, dan berpamitan dengan Nenek yang punya rumah, akhirnya kami kembali pulang ke Blacksburg.

Hari ini sepertinya aku menguras banyak energi. Setelah melakukan aktifitas 'kerja bakti' di rumah Nenek dan makan siang, aku dan beberapa teman bermain basket di War Memorial Hall sampai mungkin 1 jam. Sebelum bermain basket, aku menimbang berat badanku di alat penimbang berat badan elektronik di dekat kamar ganti. Satuannya menggunakan pounds, jika ingin mengubahnya ke kilogram aku harus mengalikannya dengan 0.45. Setelah aku kalikan hasilnya adalah 65 kg. Alhamdullilah berat badanku bertambah dibandingkan sebelum aku berangkat ke USA. Berat badanku sebelum berangkat ke sini berkisar 59 kg. Wooo, makan apa aku disini hingga makin gemuk ya. Mungkin karena banyak makan 'junk food' dan tidak sering berolahraga. Namun aku senang sebab berat badanku sekarang semakin mendekati ideal. Dengan tinggiku yang 168 cm, 65 kg berat badanku sudah sangat cukup: proporsional, cieee. Setelah lelah bermain basket, kemudian aku beristirahat di Library sambil berusaha sedikit mencari jurnal penelitian. Setelah itu, kami melanjutkan pergi ke Student Squiere yang tidak jauh dari Library. Kami akan bertemu dengan mas-mas dari PERMIAS (persatuan mahasiswa indonesia amerika serikat). Kami bertemu untuk bermain tenis meja. Tidak terasa kami bermain dari jam 8 sampai jam 11 pm. Bayangkan?lama sekali bukan?

Sampai dirumah hampir jam 12 pm karena diajak berkeliling kota sebentar oleh Mas Dimas menggunakan mobil sedannya. Dia ingin menunjukan kepada kami suasana malam minggu di kota ini. Seperti yang sudah kami ketahui dan sadari sebelumnya: setiap restaurant, bar, cafe ramai dengan suara musik dan dipenuhi dengan manusia yang hanya, khususnya wanitanya, menggunakan pakaian (maaf) belum jadi. hehe. Yang semakin aku heran, padahal malam ini udaranya sangat dingin. Ambil yang baik, buang yang buruk. Badan terasa sangat lelah sesampainya dirumah. Sesegeranya aku ingin segera beranjak tidur, namun keinginan untuk mengabadikan hari ini didalam coretan blogku lebih besar. Aku tunda sebentar 1 jam tidurku untuk menyelesaikan coretan ini. Aku juga masih punya hutang untuk menulis tentang pengalamanku saat kami tampil di panggung, membakar dan menjual 'SATE' di acara International Street Fair minggu lalu.

Saatnya istirahat,

Salam

Panca DP

Keenwood Dr, 1105, 04-10-2011, 1.12 am

Jumat, 08 April 2011

Three Style of Leadership

The Three Major Styles of Leadership

By

Panca Dias Purnomo

Prof. Ada Chrisman

Writing and Reading 450

27 March 2011

The meaning of leadership is very wide and varied. According to Charteris-Black (2007), the definition of leadership is: "a process whereby an individual influences a group of individuals to achieve a common goal (p. 2).” The function of leadership within an organization is very important because it helps to show and achieve the goals of the organization. Several leadership classifications have been developed by researchers and experts. Each leadership style has its own characteristics that distinguish it from another. The basic leadership styles are divided into three main categories: autocratic leadership, democratic leadership, and delegative leadership (Lewin, 1939). That style is very important to know because understanding each leadership style will help people and organizations to work more effectively and efficiently.

Autocratic leader sets policy, procedures, rules and goals in the organizations by themselves and the decisions are final. Autocratic leadership style assumes that all their organization members do not have ability and expertise. They think that the organization members need assistance and control to ensure organization members are always obedient to the leader. Autocratic leadership usually thrives in organizations that have a strict hierarchical culture, such as military, police, and bureaucratic organizations. This style lacks of innovation, growth, and organizational or personal developments (Burns, 2004). This style is useful when a decision must be made quickly (Cherry, 2005).

Democratic leader is often called as a respectful and regardful leader. Democratic leadership is a style that involves the active participation of organization members in making decisions. It is based on trust, integrity, honesty, equality, openness and mutual respect. Democratic leadership gives emphatic recognition and attention to the others. Democratic leaders motivate the organization members to achieve their highest accomplishment. A democratic leader considers the importance of teamwork (Burns, 2004). However, democratic leadership might need longer time to finish the organization projects (Cherry, 2005).

Delegative leadership is also called Laissez-Faire. Organization members are expected to resolve a problem by themselves (Burns, 2004). Delegative leaders get little information and resources from their members because there is small leader participations. According to the research, delegative leadership has the lowest productivity level. Delegative leadership is best applied to an organization whose members have high expertise and ability. This style is not acceptable for inexperienced members of the workforce (Lewin, 1939).

Nowadays, in the modern era and with the development of science and technology, organizations move and develop rapidly. This can be challenging, as Pedler (2004) says, "Organizations are massively challenged by change and need more leadership". Leadership is increasingly important from year to year. Leaders may not just have one style of leadership, but probably will have some particular characteristics. Understanding the leadership styles will help leaders and organizations determine the best treatment for the organization members to achieve the highest goal. The successful leader is one who can apply different leadership styles according to the specific conditions of the organization.

Reference

Burns, J.M, Goethals, G.R., & Sorensen, G.J. (Eds). (2004). Encyclopedia of leadership (Vol. 2). California: Sage Publication Inc.

Charteris-Black, Jonathan. (2007). The communication of leadership. New York: Routledge.

Cherry, Kendra. (2005). Lewin’s leadership styles. Retrieved March 24, 2011, from http://psychology.about.com/od/leadership/a/leadstyles.htm

Lewin, K., Liippit, R. and White, RK. (1939). Patterns of aggressive behavior in experimentally created social climates. Journal of Social Psychology, 10 , 271-301.

Pedler, Maks. (2004, February). Leadership skills: Mike Pedler looks at the 'challenges approach' to leadership. Personnel Today, 34.

Jika Saya Tinggal di AS

Foto disamping adalah foto gedung, rumah, dan jalan di kota Blacksburg, Virginia. Kota kecil tempat kampus Virginia Tech berada. Foto resource : http://www.blacksburgvirginiarealestate.com/wp-content/uploads/2010/08/Blacksburg-homes.jpg
Bagaimanapun juga, hidup di negara maju dan sejahtera menjadi impian banyak orang. Amerika Serikat adalah salah satu negara terkaya dan tersejahtera didunia, sehingga pastinya AS menjadi tujuan hidup bagi kebanyakan orang didunia. AS mempunyai segala hal yang dibutuhkan oleh kebanyakan manusia didunia. AS mempunyai kualitas pendidikan yang sangat baik, gaji pegawai tinggi, mudah mendapatkan pekerjaan, masyarakatnya sejahtera, dan menjanjikan segala kenikmatan hidup (tampaknya). Jika suatu saat saya menghabiskan sisa hidup saya di AS, saya akan menggunakannya untuk bekerja dan mengumpulkan banyak uang untuk saya kirimkan kepada keluarga saya di Indonesia. Hidup saya kemungkinan besar akan berubah jika saya hidup dan tinggal di AS. Jika saya bisa memilih, saya lebih suka tinggal di kota kecil seperti Blacksburg.


AS adalah negara adi kuasa. AS mempunyai kondisi ekonomi yang sangat baik, bahkan mungkin yang terbaik diseluruh dunia. Perekenomian dunia sangat tergantung dengan kondisi ekonomi dalam negeri AS. Setiap orang di AS sangat mudah mendapatkan pekerjaan dan bergaji layak, sehingga mayoritas rakyatnya sangat berkecukupan dan sejahtera. Jika saya, tinggal dan hidup di AS saya akan mencari pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuan saya. Saya ingin menjadi dosen, peneliti, atau sebagai konsultan pengembangan manusia. Sebelum saya bekerja di AS, saya berharap saya sudah mendapatkan gelar master saya. Awalnya pasti tidak mudah, namun saya harus mencoba untuk selalu bertahan hidup di AS. Setelah saya mendapatkan pekerjaan dan mempunyai gaji yang baik, saya akan membeli rumah, mobil, dan berbagai barang kebutuhan hidup lainnya serta tidak lupa sebagian gaji saya akan saya tabung. Uang yang saya tabung akan saya kirimkan setiap bulan kepada kedua orang tua dan keluarga saya yang lain di Indonesia. Saya merasa berhutang banyak kepada mereka.

Saya juga berharap saya bisa tinggal bersama dengan istri dan anak-anak saya di AS. Saya akan mempunyai rumah sendiri bersama dengan keluarga saya. Hidup saya pasti akan berubah jika saya tinggal dan hidup di AS dibandingkan jika saya tinggal di negara asal saya. Saya besar di lingkungan pedesaan yang tidak semodern dan secanggih hidup di AS. Di AS, semuanya sangat berbeda dengan desa saya tinggal. Saya akan menjadi warga negara AS. Jika saya menjadi warga negara AS, mungkin bahasa sehari-hari saya akan berubah, pola pikir, budaya, kebiasaan sehari-hari, dan makanan sehari - hari saya tentu akan berubah dibandingkand di negara asal saya. Namun, saya tidak akan mengubah nilai dan keyakinan saya sebagai seorang muslim.

Hidup dan tinggal di AS mungkin adalah impian hidup setiap orang didunia ini, karena AS menawarkan taraf hidup yang lebih baik kepada manusia diseluruh dunia. Jika, saya menghabiskan sisa hidup saya di AS, hidup saya kemungkinan besar akan berubah. Saya mungkin akan berubah secara ekonomi, sosial dan budaya jika saya menghabiskan sisa hidup saya di AS. Sejatinya, saya berharap saya bisa tinggal beberapa tahun di luar negeri seperti di AS untuk kuliah dan bekerja. Semoga.

Newman Library
Thursday, 04-07-2011, 03.35 pm


Panca DP

Tugas writing dari Prof. Chrisman
Saya tidak melebih-lebihkan AS, atau mendewakan negara ini, tulisan ini cuma tugas dari Profesor saya "apakah hidup anda akan berubah jika kamu menetap di AS?". Itu pertanyaanya.

Rabu, 06 April 2011

Hujan Salju di Kampus Virginia Tech


Assalamualaikum wr wb.

Keselematan dan kesejahteraan selalu tercurahkan kepadamu wahai saudara-saudaraku dan semoga Allah selalu menunjukan jalan kebenaranNYA kepada kita. Begitu indah persaudaraaan yang telah terjalin ini, semoga tidak akan pernah padam sampai kapanpun jua. Ah, aku jadi teringat sabda nabi yang sering aku dengar dan baca dari buku, yang pada intinya bahwa setiap muslim adalah saudara. Sesama saudara harus saling mendoakan dan menasehati dalam kebaikan.

"very excited", dua kata itulah yang tepat menggambarkan sikap seseorang saat melihat hal baru atau berada tempat baru yang sangat berbeda dengan sebelumnya. Dua kata itu pulalah yang terucap dari seorang senior ketika dia melihat tingkah laku aku dan teman-temanku saat pertama kali tiba di Kota Blacksburg. Memang benar, sangat menarik dan mengherankan: Mempesona. Aku melihat berbagai macam hal yang sangat mengesankan di kota ini, sehingga tidak heran ketika pertama kali melihat hal tersebut aku langsung berdecak kagum keheranan. Aku sangat mengagumi kota kecil ini dan semua yang ada didalamnya. Ya bisa dikatakan semuanya meski tidak semua aku kagumi. Mayoritas iya. Aku ibarat berada di dunia yang benar-benar baru, sangat berbeda dengan duniaku sebelumnya. Bahkan perasaan bahwa aku berada di dunia yang berbeda sering terbawa sampai sebelum aku tidur. Semua yang aku alami dan lihat disini adalah sesuatu yang baru. Setiap orang yang aku lihat disini, kebanyakan bertubuh besar dan berambut pirang. Gedung, jalan, kendaraan, toko, tempat makan yang ada disini jauh berbeda dengan tempat dimana aku lahir dan besar. Cuaca, kampus, perpustakaan, ruang kelas juga sangat berbeda. Sangat. Semuanya berbeda (aku ulangi lagi). Termasuk satu hal yang sangat aku nantikan, kagumi, dan impikan : SALJU. SALJU adalah hal yang sangat mustahil ditempat aku lahir dan besar. Tidak pelak jika aku belum pernah sama sekali memegang dan melihatnya secara langsung kecuali hanya melalui layar televisi. Bisa dibayangkan bukan, begitu sangat senangnya dan sangat kagumnya, ketika aku melihat secara langsung benda langka di negaraku itu turun dari langit. Aku bisa merasakan betapa dinginnya ia. Deskripsinya sama seperti yang ada ditelevisi.

Aku turun dari bus waktu itu, tepatnya di depan Newman Library, di hari Jumat. Aku akan berganti bus selanjutnya menuju ke masjid tempat dimana aku biasanya menunaikan shalat jumat berjamaah dengan saudara muslimku di kota Blacksburg. Angin dingin bertiup menerpa tubuhku, membuat seluruh tubuh ini menggigil kedinginan seakan mau beku. Segera aku keluarkan penutup kepala dan sarung tangan serta syal, kemudian memakainya secepat mungkin. Aku tidak tahan terlalu lama dengan cuaca seperti ini. Seiring aku berjalan menuju ke pemberhentian bus selanjutnya, rintikan serpihan air jatuh dari langit. Awalnya aku pikir hanya hujan biasa seperti dinegaraku, hanya bedanya air hujan disini jauh lebih dingin. Namun, kelamaan serpihan yang aku kira hujan itu berubah menjadi berwarna putih dan terlihat jelas. Aku bisa memegang serpihannya yang jatuh diantara jaketku. Bentuknya persis seperti serutan es batu yang sering digunakan di eskrim anak-anak itu. Seketika itu juga, otaku langsung menyimpulkan bahwa ini adalah SALJU, benda terlangka di tempat kelahiranku.

Bagaikan anak kecil yang baru saja dibelikan mainan oleh ayahnya, aku langsung keluarkan kameraku dan mulai merekam butiran-butiran putih yang jatuh dari langit itu. Aku terus merekam dengan tidak henti-hentinya tersenyum dan bersyukur didalam hati. Bukannya ingin melebih-lebihkan, tapi inilah yang aku rasakan. Semua perasaan tercampur aduk tidak karuan, senang, heran, dan kagum menjadi satu sehingga justru muncul ketidakpercayaan bahwa saat itu aku sedang berada tepat dibawah runtuhan butiran salju. Saat itu, seperti didalam mimpi, yaa mimpi yang menjadi kenyataan. Melihat hujan salju secara langsung. Memang hanya butiran kecil saja, dan tidak banyak seperti ditelevisi itu. Tidak sampai menutup jalanan dan gedung-gedung menjadi putih olehnya. Namun, setidaknya ini, seumur hidupku inilah hujan salju pertama yang aku alami. Aku melihatnya secara langsung. Sampai rasa dingin pun tidak aku rasakan karena saking senangnya. Mungkin, saat itu, suhu diluar mencapai 0 derajat celcius. Sangat dingin. Rasa ketidakpercayaanku mampu mengalahkan dinginnya udara dan hujan salju yang datang. Terkadang kondisi emosi secara tidak sadar mampu membuat fisik manusia melakukan sesuatu diluar batas nalar. Mungkin itulah yang terjadi dihari Jumat siang itu saat seorang ndeso bin katrok melihat hujan salju pertama kali sepanjang hidupnya.

Itu akan menjadi peristiwa menyejarah dan takakan terlupakan sepanjang hidupnya. Semuanya bagaikan mimpi. Subhanallah. Aku sedang tidak me-lebay-kan diri, aku hanya ingin mendalami makna dari setiap detik perjalanan hidup ini..hehe. Selamat mendamali hidup.....^^

Wassalamualaikum wr wb,
Panca DP

Blacksburg, VA
10.08 p.m.

Sabtu, 02 April 2011

Persiapan International Street Fair

Sabtu, 02 April 2011

Persiapan International Street Fair

Bismillihirrohmanirrohim,

Kembali aku tuliskan goresan rangkaian tinta dari perjalanan hidup ini, tinta muncul, digerakan, dan akan dibaca oleh dan dengan hati. Satu minggu ini ada satu topic diskusi dengan teman-teman yang sama mencintai mendokumentasikan aktifitasnya disini. Yang pada akhirnya, aku menyepakati bahwa menulis adalah satu satu cara untuk memberikan informasi kepada orang lain dengan sewajarnya, meski ada pepatah mengatakan “sebuah gambar, sejuta kata-kata”. Menulis adalah aktifitas yang membutuhkan daya pikir, kemampuan merangkai kata, dan diksi. Tidak mudah mungkin, meskipun bukan tulisan yang r’ibet’ seperti essay yang diajarkan Prof. Chrisman. Tulisan, kiranya akan jadi penyambung lidahku, bukan foto atau gambar. Begitulah kesimpulan yang bisa aku ambil dan yakini.

Hari ini Sabtu, 02 April 2011, kota Blacksburg akan menyelenggarakan acara akbar. Acara akbar itu adalah International Street Fair, yaitu semacam acara Dugderan di Semarang, atau Sekatenan di Yogyakarta. Event tahunan di kota Blaksburg ini nantinya akan menampilkan kesenian daerah dari berbagai Negara di dunia, makanan dari berbagai dunia, baju daerah, alat music daerah, dan aksesoris khas daerah dari Negara – Negara di dunia. Acara ini diselenggarakan di dalam gedung Student Squere Center Virginia Tech University. Aku tidak tahu pastinya tujuan dari event ini, aku belum pernah membaca artikel atau website yang berhubungan dengan event akbar International Street Fair. Event ini semacam acara untuk memperkenalkan kebudayaan dari berbagai Negara didunia, karena banyak mahasiswa Virginia Tech adalah mahasiswa internasional, dan banyak juga penduduk kota Blacksburg yang berasal dari berbagai Negara. Selain untuk memperkenalkan, aku pikir, event ini jadi acara penting untuk saling memahami dan menghargai perbedaan kebudayaan, bahasa, busana, dan makanan dari berbagai Negara. Ada beberapa orang asli Indonesia yang kuliah di kota Blacksburg, ada yang masih S1,atau bahkan S3. Mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Amerika mempunyai wadah organisasi namanya PERMIAS (Perkumpulan Mahasiswa Indonesia Amerika Serikat). Permias akan menjual sate di acara International Street Fair, dan kami (IESLP Cohort 8) akan menampilan kesenian daerah Indonesia di acara tersebut. Dalam rangka menjual sate itulah, selama 2 hari yang lalu kami dimintai tolong oleh Permias (yang jumlahnya tidak terlalu banyak) untuk membantu membuat sate. Dua hari kemarin menjadi moment yang menyenangkan, karena dapat berkumpul dengan saudara – saudara satu Negara. Kami memotong daging ayam dan sapi, member bumbu, menusuk daging menjadi sate yang siap untuk dibakar. Dua hari ini, kami juga sibuk mempersiapkan kesenian yang akan kami tampilkan.

Kami adalah representasi dari Indonesia diacara International Street Fair, jadi harus sebagus mungkin nanti tampilnya, hehe. Kami akan menampilkan beberapa gabungan kesenian daerah, yaitu dengan menampilan baju adat daerah masing – masing, menari sajojo dari Papua, memainkan alat music angklung dari Jawa Barat dan menyanyi lagu nasional. Kami sudah berlatih selama kurang lebih 1 minggu yang lalu untuk acara ini. Kebanyakan dari kami, sudah sangat menantikan acara International Street Fair ini, karena kami bisa memamerkan indentitas kebudayaan Indonesia kepada orang lain dari Negara lain. Setiap hari kami berlatih di Student Squere Center, diruang Cardinal, dari jam 03 sampai jam 5 pm. Kami berlatih memainkan alat music angklung, berlatih menyanyi dan berjalan selayaknya model di atas catwalk.hihi. Kemarin kami sudah gladi kotor untuk persiapan pementasan kami, dan pagi ini sebelum kami akan tampil didepan orang banyak jam 1 pm, kami mengadakan persiapan final alias gladi bersih. Aku akan memakai baju adat jawa yang sudah aku persiapkan dari rumah sebelumnya. Aku juga akan membawa beberapa baju dan souvenir yang bisa aku jual di acara ini, lumayan lah siapa tau laku dan dapet untung, hehe. Baiklah begitu sedikit kira – kira persiapan kami untuk tampil di acara International Street Fair..kami akan jadi artis internasioanl sehari saja, hihi

Selain sibuk dengan persiapan pentas hari ini, kami juga membantu mas – mas dan mbak – mbak dari Permias, membantu membuat sate. Hari kamis yang lalu kami berbondong – bonding datang ke gedung Carnwell International Center sebagai pusat persiapan acara International Street Fair. Setelah latihan pentas seni, kami dijemput mas Khairul, mahasiswa S3 di Teknik Industri VT, ketua pelaksana penjualan sate. Sudah ada beberapa orang Indonesia di TKP. Kami akan memotong daging sapid an ayam menjadi potongan – potongan kecil seukuran daging untuk sate, tapi jangan dibayangkan ukuran daging sate di sini sama dengan ukuran daging sate di Indonesia. Karena ukurannya lebih besar disini. Sebelum memulai pekerjaan, kami memakai (entahlah apa namanya) semacam lemek yang menutupi dada, perut, sampai setengah kaki. Kami memakai hairset : penutup kepala, dan sarung tangan plastic, eiit sebelumnya cuci tangan dulu ya. Sanitasi disini benar – benar diperhatikan, semua alat harus bersih, daging ayam dan sapi harus dikerjakan terpisah, dan ada orang amerika yang mengawasi langsung dan kadang mengecek pekerjaan kami. Sembari memotong daging, kami saling mengobrol dengan orang Indonesia yang lain, bercanda dan terkadang tertawa sehingga membuat seisi ruangan jadi rame. Sangat menyenangkan berada diantara mereka, aku semakin merasa di Indonesia, hehe..Setelah semua daging terpotong dan dimasukan kedalam box, bumbu – bumbu sate mulai dimasukan. Aku gak tahu pasti bumbunya apa saja, yang jelas ada kecap. Aku membantu mengaduk bumbu dan daging agar menyatu. Cukup lama aku mengaduk, lumayan pegel si…dan akhirnya setelah adonan daging dan bumbu tercampur rata, kami membawa box kedalam container, truk besar sebagai tempat penyimpananbahan makanan segar. Kami memulai acara memotong daging sekitar jam 5 dan berakhir sekitar jam 7.30. setelah selesai dan memasukan daging kedalam box dan container, kami makan bersama di ruang sebelah. Kami makan masakan khas Indonesia yang sudah dibuat oleh ibu – ibu dari Indonesia. Ada bakwan, nasi, mie, dan telur. Meskipun makanan malem itu pedas, tapi rasa indonesianya dapet banget, kerasa banget makan di negeri sendiri..jadi kangen makanan Indonesia…lebay ya, padahal belum ada satu bulan disini. Aku pulang diantar mas adi, mahasiswa S3 di VT. Kami diantar menggunakan mobil bersama istri dan anaknya Aurel yang masih sangat kecil dan imut.

Singkat cerita, hari beganti dan sore sampai malam Jumat ini kami akan menusuk daging yang sudah dibumbui itu dengan tusukan sate. Lebih banyak lagi orang Indonesia yang dateng hari itu, meskipun memang tidak banyak namun setidaknya bisa menjadi pemeriah suasana. Kebanyakan pada ibu – ibu Indonesia disini adalah istri dari suami mereka yang sedang kuliah di sini. Dan bersama anak – anak mereka. Acara tusuk menusuk daging pun terjadi. Aku menusuk daging ayam dan merangkai 5 potong daging ayam itu menjadi sate yang siap dipanggang dan dimakan. Seperti biasa acara tusuk menusuk menjadi sangat meriah diiringi oleh canda tawa kami, hehe. Ada juga 2 cewek Indonesia yang sedang kulah undergraduate di VT yang datang pada acara tusuk menusuk ini, dan ditambah cowok blesteran Indonesia amerika..makin seru acaranya. Selesai menusuk daging dan mengantarnya ke Squere, kami makan malam lagi bareng – bareng.

Dua hari ini, terasa benar di rumah sendiri, bercanda, mengobrol pakek bahsa sendiri, dan nuansa kekeluargaannya benar – benar kerasa banget. Memang benar, ketemu saudara dirantau terasa jadi keluarga sendiri. Banyak juga orang jawa disini, jadi waktu ngobrol pakek bahasa jawa, haha, dasar jauh jauh ke sini malah ngomongnya bahasa jawa…^^. Indonesia tanah airku, tidak akan pernah kulupa sepanjang masa.

Salam,

Panca DP

Keenwood Dr, 1105, Blacksburg, VA

07.03 pm

Read Also

  • Keluarga - Hidup itu akhirnya adalah tentang membuat prioritas dan memilih, Semakin tua usia kamu, semakin kamu makin tau apa yang benar-benar prioritas untukmu, unt...
    7 bulan yang lalu